Jakarta - Pernah menelurkan satu buah album di tahun 2006, grup Asap Dragonfly kini kembali lagi. Memadukan alat musik tradisional ke dalam musik membuat band A.S.A.P Dragonfly dilirik oleh produser rekaman dari Los Angeles, Amerika Serikat, Monty Steward.
Band yang terdiri dari Chairani Anwar (vokal), Ragil Putranto (Drum), Denny Maruf (bass), Syafirul Handaya (gitar), Oyan (gendang), Arif (angklung II), Momo (Kecapi suling) dan Opay (lead angklung) memberikan sebuah warna baru dalam industri musik tanah air.
"Pengennya sesuatu yang total Indonesia. Kalau cuma rock kan lebih dikenal western. Ini bukan cuma tempelan. Tapi juga ngeblend. Bukan cuma angklung, ada banyak jenis musik tradisional lain. Nanti kita akan cuba gabungkan terus. Ada sindenya juga. Jadi benar-benar band yang sangat unik," ujar Chairani, vokalis di Backstage, Ancol, Jakarta Utara.
Tak hanya membawa kebudayaan Indonesia saja, tapi grup band ini juga ternyata telah diminta tampil di beberapa kota di luar negeri. Yang lebih membanggakan lagi, Asap lebih dahulu di kenal di Amerika ketimbang di Indonesia.
"Kebetulan kami pernah main ke empat negara, Turki, Cina, Shanghai, Mesir dan terakhir ke Malaysia. Reaksi penonton wow banget. Karena kami lebih menampilkan art Indonesia," terang Rully.
Pada penampilannya malam itu, Asap mencoba keberaniannya untuk berkolaborasi dengan musisi Tanah Air. Salah satu diantaranya Eno 'Netral'.
"Menurut gue bagus banget ya band seperti ini. Bisa membawa misi kebudayaan Indonesia ke luar negeri," puji Eno.
(wes/kak)
No comments:
Post a Comment