Monday, February 18, 2013

Antara Fiksi dan Realita dalam 'Zero Dark Thirty'

Jakarta - Anggota Navy Seal yang menembak Osama bin Laden telah mengkritik teknik penyerangan Abbottabad dalam film 'Zero Dark Thirty'. Jadi apa saja elemen fiksi dan (mendekati) fakta dalam film tersebut?

Dalam wawancaranya dengan 'Sang Penembak', jurnalis AS Phil Bronstein mengajak pria yang tak disebutkan namanya itu ke bioskop untuk menonton 'Zero Dark Thirty'. Film yang bercerita tentang perburuan yang berakhir dengan tewasnya pemimpin Al-Qaeda di Abbottabad, Pakistan itu mengklaim memiliki 'informasi dari pihak pertama yang terlibat'.

'Sang Penembak' pun berkomentar setelah menonton filmnya. Sebagai awalan, ia menyorot para aktor yang berperan sebagai anggota Seal Team 6, unit spesial yang melakukan penyerangan. Menurutnya, mereka terlalu banyak bicara.

"Tak akan ada orang yang berteriak 'Breacher!' ketika meminta seseorang untuk meledakkan pintu. Anda hanya menggunakan kepalan tangan ke arah pelindung kepala dan memberikan isyarat kepada anggota Seal yang memegang paket peledak untuk bekerja," ujarnya.

(Peringatan Spoiler!) Ketika Osama kemudian dilumpuhkan di tempat tidurnya dalam lantai tiga di sebuah gedung, tak ada bisikan yang memanggil namanya, 'Osama, Osama', untuk memancingnya membuka pintu seperti yang terjadi di film.

"Ketika Osama sudah dilumpuhkan, saat itu chaos, orang-orang berteriak. Tak ada yang memanggil namanya," lanjut sang penembak.

Tapi, bagaimana dengan cerita lain yang digambarkan dalam film? Sutradara Kathryn Bigelow sendiri menjamin keakuratan dalam 'Zero Dark Thirty'. Menurutnya, film itu adalah kumpulan data yang dihimpun selama 10 tahun yang dipangkas menjadi durasi dua jam setengah, dan menggunakan banyak taktik.

'Zero Dark Thirty' memang memiliki durasi panjang untuk menciptakan aura autentik. Film itu juga menggambarkan teknik penyiksaan CIA untuk mengorek informasi dari anggota Al-Qaeda yang menjadi tahanan mereka.

Kathryn menampilkan 'CIA Black Site', di lokasi yang 'dirahasiakan' sebagai tempat Dan (Jason Clarke) menginterogasi Ammar (Reda Kateb). Kemudian dalam film, kita menyaksikan Black Site lain di Gdansk dan di pangkalan Angkatan Udara Bagram, Afghanistan.

Black Site adalah penjara rahasia yang dibangun CIA di luar juridiksi AS untuk menginterogasi tersangka dalam memerangi terorisme. Obama sendiri telah memerintahkan penutupan tempat-tempat tersebut pada Januari 2009.

Tak ada negara yang mengkonfirmasi bahwa tanah mereka digunakan sebagai Black Site. Namun, disinyalir bahwa AS memiliki sekitar 50 Black Site dari 28 negara termasuk Polandia, Rumania, dan Diego Garcia (teritori Inggris di Lautan Hindia), dan 25 di Afghanistan serta 20 di Irak.


(ich/mmu)

No comments:

Post a Comment